Menabung tidak lagi bisa menyelamatkan aset Anda dari gerusan inflasi. Pasalnya uang yang ditabung tidak akan bertambah, sebaliknya nilainya terus menurun karena inflasi. Investasi merupakan salah satu cara menjaga aset Anda agar tidak tergerus oleh inflasi. Semua orang harus mulai sadar bahwa investasi sangat penting di era ini. Salah satu jenis investasi yang bisa Anda coba adalah reksadana. Artikel ini membahas mengenai investasi reksadana mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga kelebihannya.
Pengertian Reksadana
Reksadana merupakan jenis investasi yang return atau imbal hasilnya relatif lebih tinggi dibandingkan deposito. Tidak heran jika banyak orang akhirnya memilih reksadana sebagai instrumen investasi yang dipilih. Secara sederhana, reksadana merupakan sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang nantinya dikelola oleh badan hukum bernama MI atau manajer investasi. Karena perannya yang sangat penting, manajer investasi harus dipilih dengan baik.
Jenis-Jenis Reksadana
Return atau keuntungan reksadana berbeda-beda sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih. Setidaknya ada empat jenis reksadana yang kita kenal saat ini yaitu sebagai berikut:
- Reksadana pasar uang
Reksadana pasar uang atau money market fund merupakan jenis reksadana dengan instrumen investasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Contoh bentuk instrumen investasinya yaitu sertifikat deposito, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lain sebagainya.
- Reksadana pendapatan tetap
Reksadana pendapatan tetap atau fixed income fund merupakan jenis reksadana yang menginvestasikan minimal 80% aktiva dalam bentuk obligasi atau efek utang. Tujuannya agar return yang didapatkan lebih stabil, namun resikonya lebih besar dibandingkan reksadana pasar uang.
- Reksadana saham
Reksadana saham atau equity fund mirip dengan reksadana pendapatan tetap. Namun 80% dari aktiva tersebut dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas. Return paling tinggi dengan risiko juga paling tinggi.
- Reksadana campuran
Jenis reksadana terakhir yaitu reksadana campuran atau balance mutual fund. Sesuai dengan namanya, reksadana ini mengalokasikan dananya pada portofolio yang beragam. Bisa berbentuk kombinasi dari saham dan obligasi. Harapannya pertumbuhan harga dan pendapatan lebih baik.
Cara Kerja Reksadana
Reksadana cocok untuk pemula karena cukup mudah dilakukan. Berikut ini adalah cara kerja reksadana secara sederhana:
- Manajer investasi mengumpulkan dana dari nasabah.
- Dana akan diinvestasikan pada instrumen yang dipilih dengan kesepakatan nasabah.
- Manajer investasi memberikan informasi kepada nasabah mengenai kinerja produk, portofolio efek, dan komposisi aset.
- Biaya operasional berupa expense ratio dibebankan pada nasabah.
Kelebihan Reksadana
Banyak kelebihan reksadana untuk pemula yaitu sebagai berikut:
- Modal investasi kecil karena bisa dimulai dari Rp100.000 saja. Dengan modal kecil maka siapa saja bisa mulai investasi sejak dini.
- Keuntungan cukup tinggi dengan risiko kecil.
- Fleksibel karena bisa digunakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
- Sudah terdiversifikasi karena satu unit reksadana terdiri dari beberapa instrumen investasi.
- Manajer investasi adalah profesional dan bersertifikat jadi aset Anda akan aman.
- Aman dan transparan, yang penting Anda memilih bank kredibel yang sudah diawasi oleh OJK.
- Likuiditas tinggi karena mudah diambil kapan saja tanpa memikirkan perbedaan harga jual dan nilai pasar saat ini.
- Hasil investasi bersih karena tidak dikenakan biaya transaksi maupun pajak.
Itulah pembahasan mengenai investasi reksadana yang harus dipahami oleh pemula. Jika ingin mencoba investasi di reksadana, Bank Sinarmas menawarkannya untuk Anda. Ada beberapa jenis reksadana yang ditawarkan, salah satunya yaitu Danamas Saham. Jenis reksadana satu ini cocok untuk pemula karena sifatnya likuid dan juga bebas pajak. Anda bisa mulai investasi hanya dengan Rp100.000 saja. Selebihnya mengenai Danamas Saham dari Bank Sinarmas bisa Anda lihat di website www.banksinarmas.com.