Menonton ada lahan yg belum terfungsikan dgn baik, menciptakan aku tergerak utk memanfaatkannya. Rencananya lahan yg luasnya cuma 750 m2 ini bakal aku tanami pare. Sebenarnya telah ada tanaman sengon di sana, hanya sebab kurang mendapati perawatan, tidak sedikit sekali rumput & semak tumbuh dengan cara liar yg dapat juga mengganggu pohon sengon yg umurnya baru sekian banyak bln saja.
Seperti inilah keadaan yg ada di kebun yg aku tujuan.
Pertama-tama yg aku laksanakan merupakan membabat rumput & semak liar yg tumbuh bersama subur. Lantaran tak mau mencemari lingkungan, aku tak memanfaatkan zat kimia buat ‘membunuh’ rumput. Aku cuma memanfaatkan sarana bantu berupa sabit (arit). Membutuhkan ketika & tenaga yg lebih tidak sedikit, tapi pass mengasyikkan. Biar rumput tak tumbuh lagi, tiap-tiap habis diariti, tanah cepat aku cangkul. Tidak Cuma mampu menghambat pertumbuhan gulma, pun bertujuan buat menciptakan tanah jadi gembur & bisa pula menguapkan kandungan racun di dalamnya. Kiat yg tradisional sekali ya, tetapi tak apa-apa, yg utama ramah lingkungan : )
Juga Sebagai persiapan menanam pare di kebun, aku menciptakan bedengan bersama lebar sekitar 60 centi meter, & panjangnya menyesuaikan. Sesudah bedengan terbentuk, aku biarkan sekian banyak hri sambil menambahkan membersihkan rumput di sebelahnya.
Sesudah kurang lebih satu pekan bedengan dikelantag di bawah sinar matahari, selanjutnya aku beri pupuk kandang dulu aku mengaduknya memanfaatkan cangkul buat menciptakan tanah tercampur dgn pupuk. Sesudah itu, bibit pare yg sudah aku utk diawal mulanya aku tanam di bedengan tersebut dgn jarak 80 senti meter antar pohon. Lantaran pohon pare tumbuh merambat sehingga difungsikan anjir agar pohon pare tak menjalar kemana-mana. Anjir dapat memanfaatkan bambu yg dibelah & ditancapkan di sebelah bibit pare kurang lebih 5 – 10 centimeter. Ujung anjir dari pohon pare yg berhadap-hadapan disatukan & diikat dgn tali maka menempa seperti hurif “A”. Dulu tambahkan bilah bambu lagi dgn posisi horisontal & ikat pula dgn tali. Anjir yg aku utk wujudnya seperti yg nampak di bawah ini.
Terhadap awal-awal penanaman, bibit pare membutuhkan penyiraman paling tak satu kali sehari, & itu aku jalankan sewaktu 5 hri. Buat mengurangi penguapan yg terlampaui tinggi, aku pakai rumput yg telah agak mengering juga sebagai pengganti mulsa. Pemakaian mulsa sebenarnya jauh tambah baik & teramat direkomendasikan. Namun jika tak ada mulsa, kita sanggup memanfaatkan bahan seadanya. Contohnya bersama pelepah pisang atau rumput liar hasil dari mengarit tadi.
Sesudah melintasi 5 hri periode tanam, bibit pare telah bakal tumbuh & telah dapat beradaptasi dgn lingkungan barunya. Kini yg mesti dilakuakan merupakan perawatan pohon pare hingga waktunya panen kelak.